-
-
17 Januari 2025 2:51 pm

Kekuatan Ulangan dalam Membentuk Hati dan Pikiran: Perspektif Ibnu Qayyim Al-Jauziyah dan Psikologi Modern

Kekuatan Ulangan dalam Membentuk Hati dan Pikiran: Perspektif Ibnu Qayyim Al-Jauziyah dan Psikologi Modern
Dalam salah satu karyanya yang berharga, Ibnu Qayyim Al-Jauziyah menawarkan wawasan mendalam tentang bagaimana lisan tidak hanya mencerminkan keadaan hati, tetapi juga memiliki potensi untuk mempengaruhinya. Kutipan dari "Al-Fawaid" yang menyatakan, "Lisan adalah penerjemah hati. Apa yang ada di hati akan tampak dari ucapan lisan. Jika hati bersih dan baik, maka ucapan pun akan baik. Namun, jika hati kotor, maka lisan pun akan kotor," menggambarkan hubungan timbal balik antara hati dan lisan. Konsep ini memiliki paralel yang menarik dengan teknik psikologi modern, khususnya dalam pemanfaatan ulangan ucapan sebagai alat sugesti untuk mempengaruhi pikiran dan emosi.

Psikologi Sugesti dan Teknik Ulangan

Dalam psikologi, teknik sugesti melalui ulangan sering digunakan untuk memprogram ulang pola pikir dan emosi seseorang. Ulangan kata-kata atau frasa tertentu secara konsisten dapat membantu mengubah sikap internal kita terhadap berbagai situasi. Misalnya, mengulangi afirmasi positif seperti "Saya mampu dan saya kuat" dapat membantu membangun kepercayaan diri dan mengurangi kecemasan.

Hubungan antara Ulangan, Hati, dan Lisan

Menurut Ibnu Qayyim, kebersihan hati terkait erat dengan kejernihan lisan. Ulangan kata-kata positif dapat dianggap sebagai alat untuk membersihkan hati, sama seperti air membersihkan fisik. Saat kita secara aktif memilih untuk mengulangi kata-kata yang membangun dan positif, kita sebenarnya sedang membersihkan hati kita dari pikiran-pikiran negatif dan toksik, yang pada gilirannya akan mempengaruhi kualitas ucapan kita.

Implementasi dalam Kehidupan Sehari-hari

  1. Penerapan Afirmasi Harian: Memulai hari dengan afirmasi positif dapat menetapkan nada untuk pemikiran dan interaksi yang lebih positif sepanjang hari. Misalnya, mengulangi "Saya menghargai diri sendiri dan orang lain" dapat membantu memperkuat sikap hormat dan positif terhadap diri sendiri dan sesama.
  2. Mengulangi Ayat atau Doa: Dalam tradisi Islam, mengulangi doa atau ayat-ayat tertentu merupakan praktek yang sering digunakan untuk menjaga kejernihan hati dan pikiran. Hal ini serupa dengan konsep ulangan dalam psikologi yang memanfaatkan kekuatan repetisi untuk menginternalisasi nilai-nilai dan mempengaruhi perilaku.
  3. Terapi Ucapan: Psikoterapi sering menggunakan teknik seperti Cognitive Behavioral Therapy (CBT) yang melibatkan mengulangi kalimat-kalimat yang merangkum pandangan realistis dan sehat tentang situasi yang dihadapi pasien. Ini membantu dalam menggantikan pikiran-pikiran irasional atau negatif dengan pandangan yang lebih seimbang.

Kesimpulan

Saran Ibnu Qayyim tentang pengaruh hati terhadap lisan dan sebaliknya memberikan panduan yang tidak hanya spiritual tetapi juga praktis dalam konteks modern. Teknik ulangan dalam psikologi, yang mirip dengan penggunaan doa dan zikir dalam Islam, menunjukkan bahwa konsistensi dalam kata-kata yang kita pilih mempengaruhi keadaan internal kita dan bagaimana kita mengekspresikan diri kita ke dunia. Melalui disiplin dalam ucapan dan hati, kita bisa membentuk kehidupan yang lebih positif dan produktif.

Penyusun: Tim Edukasi Muslimedika

Referensi

  1. Al-Jauziyah, I. Q. (n.d.). Al-Fawaid.
  2. Schwartz, R. M. (2000). Cognitive-Behavioral Therapy. Guilford Press.
  3. Field, T. (2011). "Afirmasi Positif Meningkatkan Kesehatan Mental." Journal of Psychology, 21(1), 45-53.

Berita Kesehatan

Artikel Rekomendasi

Dapatkan Update Promo
Alamat
KLINIK MUSLIMEDIKA TEBET JL. TEBET BARAT I NO. 10 TEBET, JAKARTA SELATAN KLINIK MUSLIMEDIKA BINTARO JL. BINTARO UTAMA 3 NO. 34, PD. BETUNG, KEC. PD. AREN, KOTA TANGERANG SELATAN, BANTEN
+62 889-0206-2326
(021) 8295456
muslimedika.healthcare@gmail.com
Oleh
PT MUSLIMEDIKA BERKAH SEJAHTERA
@2025 Muslimedika Inc.