Untuk Apa Rutin Melakukan Scaling Gigi? Ketahui Prosedur dan Manfaatnya
Untuk Apa Rutin Melakukan Scaling Gigi? Ketahui Prosedur dan Manfaatnya
Scaling gigi adalah prosedur pembersihan karang gigi dengan menggunakan alat yang disebut dengan ultrasonic scaler.Karang gigi atau tartar itu sendiri adalah tumpukan plak yang menempel dan mengeras pada permukaan gigi. Karang gigi membuat tampilan gigi tampak tidak terawat. Pasalnya, plak yang mengeras cenderung berwarna kusam, bisa berwarna kuning kecokelatan hingga hitam.Alat ultrasonic scaler akan menghasilkan getaran yang mampu menghancurkan dan merontokkan karang di sela-sela hingga bagian terdalam gigi. Tak hanya itu, alat ini juga dapat membersihkan karang gigi di garis gusi yang sulit dijangkau dengan bulu sikat gigi.Saat melakukan scaling, Anda mungkin merasakan gusi bengkak, nyeri, atau bahkan berdarah. Hal ini terjadi karena gusi dan gigi yang berkarang sedang menyesuaikan diri dengan proses scaling agar kembali bersih seperti kondisi semula..
Sebelum menjalankan prosedur ini, dokter akan terlebih dahulu memeriksa kondisi gigi dan mulut Anda. Dokter biasanya akan menanyakan kondisi kesehatan gigi dan mulut, serta kebiasaan Anda dalam merawat gigi.Jangan lupa memberi tahu dokter semua obat yang sedang Anda minum. Entah itu suplemen makanan, vitamin, obat resep maupun non-resep, hingga obat herbal. Beri tahu pula tentang riwayat penyakit dan alergi yang mungkin Anda miliki, khususnya riwayat penyakit yang terkait dengan gangguan darah.Pastikan Anda menjelaskan kondisi kesehatan Anda secara jelas dan rinci. Semua informasi ini memudahkan dokter untuk menentukan perawatan yang tepat sesuai dengan kondisi Anda.Setelahnya dokter akan segera memeriksa lokasi karang gigi dengan menggunakan bantuan cermin kecil. Bila diperlukan, dokter mungkin dapat melakukan rontgen gigi dengan sinar-X untuk melihat lebih detail kondisi gigi Anda.Prosedur scaling gigi di dokter
.
Karang gigi akan menjadi rumah bagi banyak bakteri. Bakteri tersebut dapat menyebabkan berbagai masalah gigi, umumnya bau mulut (halitosis). Bau mulut dapat terjadi karena bakteri jahat di dalam mulut menghasilkan gas sulfur (belerang). Akibatnya ketika Anda membuka atau membuang napas lewat mulut, keluarlah bau yang menyengat.Selain itu, asam yang dikeluarkan oleh bakteri dapat membuat gigi berlubang. Karang gigi juga dapat mengikis tulang penyangga gigi dan menimbulkan gigi goyang bahkan copot.2. Gingivitis
.
Gingivitis yang tidak diobati akan jadi lebih parah dan menyebabkan penyakit gusi (periodontitis). Penyakit ini menyebabkan timbulnya kantong yang membuat jarak antara gusi dan gigi. Ketika kantong tersebut dipenuhi bakteri, sistem kekebalan tubuh secara alami melepaskan zat kimia untuk melawan bakteri tersebut.Reaksi dari zat kimia yang dilepaskan tubuh dan bakteri dapat merusak tulang gigi. Akhirnya ini menyebabkan tulang, gusi, dan jaringan penopang gusi menjadi hancur. Tanpa pengobatan yang tepat, periodontitis dapat menyebabkan gigi tanggal atau lepas.4. Penyakit jantung
.
Tak hanya orang dewasa, nyatanya karang gigi juga dapat dialami oleh anak-anak. Karang gigi dapat muncul ketika gigi susu anak sudah lengkap. Risiko terbentuknya karang pada gigi cenderung makin meningkat seiring anak bertambah dewasa.Plak dan karang pada gigi anak biasanya muncul mulai usia enam atau tujuh tahun. Selain karang gigi, anak-anak juga berisiko tinggi terkena karies atau pembusukan gigi.Pasalnya, di usia ini anak sedang gemar-gemarnya makan makanan manis, seperti permen, kue, cokelat, dan es krim. Sayangnya, hal ini tidak diimbangi dengan kebiasaan menyikat gigi rutin setiap hari. Maka dari itu, anak-anak di rentang usia ini lebih rentan mengalami berbagai masalah gigi, termasuk karang gigi.Kabar baiknya, scaling juga dapat mengatasi masalah karang gigi pada anak-anak. Prosedur scaling tidak memiliki batas usia tertentu. Asalkan anak sudah punya gigi dan giginya memang perlu dibersihkan. Meski begitu, Anda sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter spesialis gigi anak sebelum melakukannya.Hanya dokter gigilah yang dapat memutuskan apakah anak Anda perlu scaling atau tidak. Prosedurnya pun sama. Sembari melihat kondisi mulutnya, dokter akan menanyakan seputar riwayat kesehatan gigi si kecil. Anda bisa memberi tahu dokter seputar kebiasaan makan dan cara anak merawat kebersihan gigi dan mulut.Pastikan prosedur scaling dilakukan oleh dokter gigi anak yang memang sudah berpengalaman di bidangnya. Dokter gigi anak yang berpengalaman biasanya lebih paham bagaimana cara membuat anak merasa nyaman selama prosedur berlangsung. Dengan begitu, Anda tak perlu khawatir mengajak anak ke dokter gigi.American Dental Association dan American Academy of Pediatric Dentistry merekomendasikan setiap anak berkunjung ke dokter gigi enam bulan setelah gigi pertamanya tumbuh, dan dilakukan rutin setiap enam bulan sekali. Menjaga kesehatan gigi sejak kecil adalah kunci menghindari kerusakan gigi saat dewasa.
Sumber: