
Penyusun: Tim Edukasi Muslimedika
Di era modern ini, gaya hidup sedentari (kurang gerak) menjadi salah satu faktor risiko utama berbagai penyakit kronis. Penelitian meta-analisis yang diterbitkan di The Lancet Global Health menyebutkan bahwa kurangnya aktivitas fisik berkontribusi pada lebih dari 5 juta kematian setiap tahun di seluruh dunia (Guthold et al., 2018).
Gaya hidup ini sangat berhubungan dengan meningkatnya kasus obesitas, diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan berbagai gangguan metabolik lainnya. Bahkan, studi yang diterbitkan dalam Journal of the American College of Cardiology menunjukkan bahwa duduk terlalu lama setiap hari dapat meningkatkan risiko mortalitas secara signifikan, meskipun seseorang rutin berolahraga (Young et al., 2016).
Banyak dari kita terbiasa duduk dalam waktu lama, jarang bergerak, dan lebih memilih kemudahan instan daripada aktivitas fisik yang menyehatkan.
Padahal, sebagai seorang Muslim, kita memiliki teladan agung dalam hal menjaga kebugaran fisik, yaitu Rasulullah Muhammad shalallahu ‘alaihi wasallam.
Aktivitas fisik bukan sekadar urusan dunia, tetapi juga bernilai ibadah jika diniatkan untuk menjaga nikmat sehat yang Allah karuniakan. Mari kita telusuri bagaimana Rasulullah ﷺ menjadikan fisik yang kuat sebagai bagian dari kesehariannya.
Rasulullah ﷺ Berjalan Cepat dan Penuh Semangat
Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata:
"Aku tidak pernah melihat seseorang yang lebih tampan dari Rasulullah ﷺ, seakan-akan matahari berjalan di wajahnya. Aku juga tidak pernah melihat seseorang yang berjalan lebih cepat dari Rasulullah ﷺ. Seakan-akan bumi dilipat untuk beliau. Kami benar-benar bersusah payah saat berjalan, sedangkan beliau dengan mudah berjalan tanpa merasa letih."(HR. Tirmidzi no. 3648, dinilai hasan oleh Al-Albani)
Hadits ini menggambarkan vitalitas dan daya tahan tubuh Rasulullah ﷺ yang luar biasa. Beliau tidak berjalan malas-malasan atau lambat, melainkan cepat dan penuh semangat.
Gaya berjalan ini menunjukkan betapa Rasulullah ﷺ membiasakan tubuhnya aktif, bahkan saat bepergian bersama para sahabat.
Rasulullah ﷺ Lomba Lari Bersama Istri
Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, beliau berkata:
“Aku pernah berlomba lari dengan Rasulullah ﷺ dan aku mengalahkan beliau. Kemudian beberapa waktu setelah itu aku kembali berlomba dengannya, dan beliau mengalahkanku. Lalu beliau berkata, ‘Ini sebagai balasan kekalahanku yang dulu.’”(HR. Ahmad 6/264, Abu Dawud no. 2578, dinilai hasan oleh Al-Albani)
Aktivitas fisik Rasulullah ﷺ tidak terbatas di medan perang atau perjalanan jauh, tetapi juga dalam kehidupan rumah tangga. Beliau menjadikan olahraga sebagai bagian dari interaksi yang menyenangkan bersama istri.
Ini menunjukkan bahwa aktivitas fisik bisa menjadi sarana mempererat hubungan keluarga dengan cara yang menyenangkan dan sehat.
Rasulullah ﷺ Terlatih dalam Perang dan Berkuda
Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu berkata:
"Kami mendapati Rasulullah ﷺ sebagai orang yang paling berani dan paling kuat."(HR. Muslim no. 2307)
Rasulullah ﷺ bukan hanya pemimpin spiritual, tetapi juga panglima perang yang tangguh. Dalam berbagai ghazwah (perang), beliau berada di barisan depan, bahkan tetap bertahan dalam kondisi luka-luka seperti dalam Perang Uhud.
Ketangguhan fisik ini tentu bukan tanpa latihan; beliau terbiasa menunggang kuda, memanah, dan berlatih bela diri. Semua ini menunjukkan pentingnya menjaga kebugaran fisik untuk kesiapan menghadapi berbagai kondisi kehidupan.
Rasulullah ﷺ Mengalahkan Pegulat Terkuat
Disebutkan dalam riwayat:
"Rukanah adalah pegulat paling kuat di Makkah. Ia menantang Rasulullah ﷺ bergulat. Lalu Rasulullah menjatuhkannya ke tanah. Rukanah terkejut, dan meminta lagi, lalu Rasulullah menjatuhkannya lagi hingga tiga kali."(HR. Abu Dawud no. 4078, sanadnya hasan)
Rukanah dikenal sebagai pegulat profesional di kalangan Quraisy. Namun ia pun takluk di tangan Rasulullah ﷺ. Ini menunjukkan kekuatan fisik beliau bukan hanya sekadar stamina, tetapi juga keterampilan dan latihan yang konsisten.
Penutup: Menjaga Kesehatan Itu Sunnah!
Aktivitas fisik yang rutin bukan hanya gaya hidup sehat modern, tetapi telah dicontohkan oleh Rasulullah ﷺ lebih dari 1400 tahun yang lalu. Dengan menjadikan beliau sebagai teladan, kita bukan hanya menjaga tubuh tetap sehat, tetapi juga meneladani sunnah beliau dalam kehidupan sehari-hari.Manfaat aktivitas fisik tinggi telah dibuktikan secara ilmiah.
Dalam studi yang diterbitkan oleh British Journal of Sports Medicine, aktivitas fisik secara rutin dapat menurunkan risiko kematian akibat penyakit jantung, stroke, kanker, serta meningkatkan kesehatan mental dan kualitas hidup (Ekelund et al., 2019).
Selain itu, penelitian dari Harvard T.H. Chan School of Public Health menunjukkan bahwa olahraga teratur meningkatkan sensitivitas insulin, mengurangi peradangan sistemik, dan memperkuat sistem kekebalan tubuh.Mari ubah pola pikir dari "mager" menjadi "bergerak untuk ibadah".
Niatkan setiap langkah dan gerakan untuk meraih ridha Allah dan meneladani Rasul-Nya. Karena sebagaimana sabda Nabi ﷺ:
"Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah daripada mukmin yang lemah."(HR. Muslim no. 2664)
Referensi:
- HR. Tirmidzi no. 3648, dinilai hasan oleh Al-Albani
- HR. Ahmad 6/264, Abu Dawud no. 2578, dinilai hasan oleh Al-Albani
- HR. Muslim no. 2307
- HR. Abu Dawud no. 4078, sanadnya hasan
- HR. Muslim no. 2664
- Guthold R, Stevens GA, Riley LM, Bull FC. Worldwide trends in insufficient physical activity from 2001 to 2016: a pooled analysis of 358 population-based surveys with 1.9 million participants. The Lancet Global Health. 2018;6(10):e1077-e1086.
- Young DR, et al. Sedentary Behavior and Cardiovascular Morbidity and Mortality: A Science Advisory From the American Heart Association. Journal of the American College of Cardiology. 2016;67(11):1270-1291.
- Ekelund U, et al. Dose-response associations between accelerometry measured physical activity and sedentary time and all cause mortality: systematic review and harmonised meta-analysis. British Journal of Sports Medicine. 2019;54(22):1492-1501.