-
-
18 April 2025 9:05 pm

Benarkah Vaksin Terkontaminasi DNA dan Merkuri?

Benarkah Vaksin Terkontaminasi DNA dan Merkuri?
Tim Edukasi Muslimedika

Belakangan ini, berbagai pesan berantai di media sosial kembali menyebarkan ketakutan seputar vaksin. Salah satu narasi yang cukup meresahkan adalah klaim bahwa vaksin mengandung DNA asing yang berbahaya dan merkuri yang memicu autisme atau kerusakan otak. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara ilmiah dan adil: benarkah vaksin terkontaminasi DNA dan merkuri?

Klaim: Vaksin Mengandung DNA Asing yang Berbahaya


Klaim ini sering disampaikan oleh pihak yang menolak vaksin, dengan menyebutkan bahwa sebagian vaksin, khususnya vaksin berbasis virus, mengandung residu DNA dari proses produksinya yang dilakukan dalam kultur sel mamalia atau embrio ayam.

Fakta Ilmiah:


  • Ya, sebagian kecil fragmen DNA memang bisa ditemukan dalam vaksin, terutama yang dibuat dari kultur sel. Tapi jumlahnya sangat kecil, hanya dalam hitungan nanogram dan telah melalui proses pemurnian ketat.
  • Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika (FDA) menyatakan bahwa residu DNA dalam jumlah tersebut tidak berbahaya bagi tubuh manusia karena tidak dapat bereplikasi atau mengintegrasi ke dalam DNA manusia .
  • Fragment DNA ini juga tidak aktif, dan tidak mungkin menyebabkan perubahan genetik atau kanker seperti yang sering dituduhkan.
🧬 Catatan penting: Makanan yang kita konsumsi setiap hari seperti daging, sayur, dan buah juga mengandung DNA asing, tetapi tubuh manusia tidak bisa menggabungkan DNA dari makanan ke dalam tubuhnya.

Klaim: Vaksin Mengandung Merkuri Berbahaya


Yang dimaksud di sini biasanya adalah Thimerosal, bahan pengawet vaksin yang mengandung ethylmercury.

Fakta Ilmiah:


  • Thimerosal pernah digunakan sebagai pengawet dalam vaksin multi-dosis, tapi tidak lagi digunakan dalam sebagian besar vaksin anak sejak tahun 2001 di Amerika dan Eropa, termasuk Indonesia.
  • Ethylmercury yang terdapat pada thimerosal berbeda dengan methylmercury (merkuri dari ikan laut yang bisa terakumulasi di tubuh). Ethylmercury cepat dibuang oleh tubuh dan tidak menumpuk .
  • Banyak studi epidemiologis telah menyimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara thimerosal dan autisme . Ini telah ditegaskan oleh WHO dan CDC.

Bagaimana Pandangan Islam?


Dalam Islam, menjaga kesehatan termasuk dengan cara preventif (pencegahan) merupakan bentuk syukur kepada Allah atas nikmat tubuh yang sehat.
Rasulullah ﷺ bersabda: "Tidaklah Allah menurunkan suatu penyakit kecuali Allah juga menurunkan penawarnya." (HR. Bukhari no. 5678)
Jika vaksin terbukti secara ilmiah aman dan bermanfaat, maka menggunakannya termasuk bentuk ikhtiar dan menjaga diri (hifzh an-nafs), salah satu dari maqashid syariah.

Majelis Ulama Indonesia (MUI) pun telah menyatakan bahwa vaksin yang telah melewati proses penyucian dan tidak mengandung bahan haram atau najis adalah halal dan boleh digunakan, terutama jika tidak ada alternatif lain yang lebih baik dan bersih.

Kesimpulan: Jangan Mudah Terpengaruh Hoaks


  • Vaksin bukan produk beracun. Residu DNA dalam vaksin tidak berbahaya, dan thimerosal sudah dihilangkan dari mayoritas vaksin anak.
  • Banyak hoaks tentang vaksin tidak memiliki dasar ilmiah, dan sering disebarkan oleh pihak yang tidak memiliki kompetensi di bidang medis.
  • Menggunakan vaksin adalah bagian dari usaha kita dalam melindungi diri dan sesama, termasuk orang-orang yang lemah secara imun seperti bayi dan lansia.

Mari kita menjadi Muslim yang berilmu, tidak mudah termakan hoaks, dan tetap bertanya kepada ahlinya.
فَاسْأَلُوا أَهْلَ الذِّكْرِ إِن كُنتُمْ لَا تَعْلَمُونَ “Maka bertanyalah kepada orang yang berilmu jika kamu tidak mengetahui.” (QS. An-Nahl: 43)

Referensi Ilmiah:


  1. Sheets, R. et al. (2006). "Recommendations for reducing residual DNA in vaccines." Vaccine, 24(1), 3851–3858.
  2. World Health Organization. (2012). Safety of thimerosal-containing vaccines. WHO Position Paper.
  3. Taylor, L.E., Swerdfeger, A.L., Eslick, G.D. (2014). "Vaccines are not associated with autism: An evidence-based meta-analysis of case-control and cohort studies." Vaccine, 32(29), 3623–3629.

Jika Anda ingin berdiskusi lebih lanjut mengenai topik ini atau ingin mengklarifikasi info kesehatan lain, tim edukasi Muslimedika siap membantu. #Muslimedika #PustakaKesehatanMuslim #LuruskanHoaksVaksin
Ayo Berlangganan Artikel Pustaka Kesehatan Muslim, GRATIS! Kenali Manfaat Ilmu Kesehatan Islami Lebih Jauh
Nama
Email
Telepon
Password
Berlanggan ke newsletter
`Daftar Baru

Berita Kesehatan

Artikel Rekomendasi

Dapatkan Update Promo
Alamat
KLINIK MUSLIMEDIKA TEBET JL. TEBET BARAT I NO. 10 TEBET, JAKARTA SELATAN KLINIK MUSLIMEDIKA BINTARO JL. BINTARO UTAMA 3 NO. 34, PD. BETUNG, KEC. PD. AREN, KOTA TANGERANG SELATAN, BANTEN
+62 889-0206-2326
(021) 8295456
muslimedika.healthcare@gmail.com
Oleh
PT MUSLIMEDIKA BERKAH SEJAHTERA
@2025 Muslimedika Inc.